Skip to main content

Fotografer? Siapa itu? Kok mahal ?!

 Nat Geo Photographer

Era sekarang ini atau biasa disebut dengan era milenial merupakan ladang dari orang - orang yang kreatif. Mengapa demikian ? Karena dengan kemajuan teknologi, kita akan semakin cepat belajar dan mengasah potensi yang ada di dalam diri kita. Dengan adanya teknologi yang dapat dibilang maju, kita dipermudah untuk dapat mencari tentang apapun, dimana pun, dan kapanpun.

Bahkan, tidak hanya untuk mempelajari sesuatu, tetapi dengan kemajuan teknologi kita sangat dimudahkan untuk pamer hasil dari karya kita. Sebut saja instagram, adanya aplikasi tersebut dapat memudahkan fotografer profesional yang pamer karya seni mereka ke ranah publik. Tentu saja, hal tersebut menguntungkan, mereka dapat melakukan promosi jasa mereka secara tidak langsung.

Bicara mengenai instagram, ternyata munculnya aplikasi tersebut juga berefek pada meningkatnya angka fotografer itu pula. Banyak diantara kalian yang mengaku fotografer hanya dengan bermodalkan kamera dan bisa asal jepret saja. Sebenarnya apasih fotografer itu ?

Menurut wikipedia,
Fotografer atau juru foto (Bahasa Inggris: Photographer) adalah orang - orang yang membuat gambar dengan cara menangkap cahaya dari subyek gambar dengan kamera maupun peralatan fotografi lainnya, dan umumnya memikirkan seni dan teknik untuk menghasilkan foto yang lebih bagus serta berusaha mengembangkan ilmunya. Banyak fotografer yang menggunakan kamera dan alatnya sebagai pekerjaan untuk mencari penghasilan, dan gambarnya akan dijual untuk cover majalah, cover kalender, artikel, dll.
 Jika dilihat dari definisi diatas, tentu sudah jelas bahwa seseorang bisa dikatakan sebagai fotografer, apabila orang tersebut sudah mendapatkan ilmu yang cukup mengenai teknik fotografi dan juga akan mengembangkan ilmunya. Jika kalian menyebut diri kalian seorang fotografer hanya karena kalian bermodalkan kamera dan bisa memotret sesuatu, itu adalah salah. Meskipun dari dulu saya sudah mempunyai pengalaman di dunia fotografi dan mendapatkan banyak ilmu, saya tidak berani menyebut diri saya seorang fotografer, tetapi saya selalu bilang,
saya ini bukan fotografer, melainkan seseorang yang menyukai dunia fotografi. 
Lalu jika kalian bertanya - tanya, kenapa sih jasa seorang fotografer itu mahal. Disini saya akan memberikan beberapa alasan, mengapa jasa seorang fotografer itu mahal, sehingga kalian semua yang bertanya akan mengerti:

1. Peralatan fotografi yang mahal

Harga kamera profesional diatas angka 5 jutaan tidaklah murah. Seorang fotografer profesional, tidak hanya mengandalkan kamera dengan satu lensa saja, pasti akan membawa beberapa lensa yang sesuai dengan kondisi yang ada di lokasi, sedangkan harga satu lensa saja tidak murah. Belum lagi, jika diperlukan lighting, light stand, filter, dan umbrella yang harganya juga bisa dibilang mahal.

2. Fotografer menanggung biaya tidak terduga

Peralatan dalam sebuah pekerjaan bisa saja terjadi kerusakan, hal - hal teknis seperti ini yang hanya dimengerti oleh fotografer. Belum lagi jika seorang klien yang merasa tidak puas dengan hasil fotonya dan meminta sesi foto ulang. tentu akan menambah biaya produksi.

3. Menjamin kualitas

Fotografer profesional selalu ingin mendapatkan hasil foto dengan kualitas yang bagus. Proses pengerjaan yang teliti tentu saja dibantu dengan kemampuan editing untuk membantu mempercantik foto. Jangan berpikiran bahwa setelah sesi foto selesai maka semuanya juga selesai. Seorang fotografer profesional juga akan menyeleksi mana foto yang layak diberikan dan dicetak, kemudian melakukan retouch tergantung bagaiman kondisi sebuah foto.

4. Ilmu yang tidak mudah

Fotografer yang profesional pastinya tidak akan asal jepret untuk mengabadikan sebuah momen, fotografer harus mempersiapkan semua dengan matang mulai dari fisik, alat, ide dan konsepnya. Agar menghasilan foto yang maksimal ide, konsep, seni dan kreativitas tidak bisa dibentuk dengan instan tetapi diperlukan pemahaman yang lebih mendalam dalam waktu yang relatif lama. Tak jarang untuk menjadi fotografer profesional, banyak yang harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli buku bahkan mengikuti kursus fotografi.

Itu adalah beberapa alasan yang saya dapatkan dari pengalaman pribadi, sehingga kalian akan berpikir bahwa untuk menjadi seorang fotografer yang profesional membuthkan banyak sekali persiapan baik dari fisik, materi, maupun ide yang sangat matang.

- - - - - - - 

Foto by: Google

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bandung. Di kala itu

Dan Bandung Dan Bandung, bagiku bukan cuma  masalah wilayah belaka. Lebih jauh dari itu, melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika itu.     Mungkin saja, ada tempat yang lainnya, ketika aku berada disana. Akan tetapi, perasaanku sepenuhnya  berada di Bandung. Yang bersamaku ketika rindu, yang bersamaku ketika sunyi, yang bersamaku ketika itu. -Pidi Baiq Foto by: Ericko Rahadiyan

Sygma Creative Media Corp.

          Pernahkah kalian mendengar kata sygma ?  Atau adakah dari kalian yang pernah melihat produk dari sygma ? Sygma yang dimaksud disini bukanlah lambang untuk operator penjumlahan atau sebuah kelas "baryon" dalam fisika partikel. Tetapi, yang dimaksud adalah sebuah perusahaan yang bergelut di dalam media kreatif.             Apa sih Sygma itu ?  Sygma Creative Media Corp . atau biasa disebut dengan Sygma adalah salah satu perusahaan penerbitan yang ada di Indonesia. Sygma berfokus pada penerbitan yang berkaitan dengan Islam, entah itu kitab suci, buku panduan bahkan sebuah komik. Sygma ini berlokasi di Jl. Babakan Sari No.71, Babakan Sari, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40283.         Memiliki budaya organisasi yang dinamakan dengan “MIRACLE”, dimana masing – masing dari huruf memiliki arti. M adalah morality, dimana diharapkan bahwa semua orang yang bekerja di dalam Sygma memiliki nilai moral yang tinggi pada setiap diri masing – masing. I adalah innov

Chapter 2

2. Tami Tami. Dia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang selanjutnya setelah Raha dan orang – orang lainnya. Tami berada di tubuh seorang wanita. Jadi dengan kata lain dia berjenis kelamin perempuan. Tami lahir di Kota Ciamis, di klinik Ciamis ia mulai menghembuskan nafas pertamanya dan mulai menangis untuk pertama kali pada tanggal 22 April 1997 yang bertepatan dengan hari bumi. Welcome to the world girl ! You must be on the sky with God. Because this world is too rude for beautiful girl like you. Tami adalah wanita asli Sunda. Awewe geulis asli Sunda. Dia menghabiskan masa hidupnya di kota Bandung. Entah mengapa dia tidak pernah bosan dengan yang namanya bandung. Wanita yang menyukai stitch dan kecoa ini, dari SD hingga SMA dia habiskan waktunya di Bandung. Untung dalam menjalani pendidikan Universitasnya dia memilih di Universitas Padjadjaran dimana bertempat di Jatinangor. Meskipun hanya 30 menit dari Rumahnya, setidaknya Tami tidak lagi menghabiskan waktunya di Bandung, yeay!